SELAMAT DATANG DI RUMAH ONLINE SYAHID MUJIBUR ROHMAN EL FURQONI

Rabu, 07 November 2018

Penjara Gelap (Fadhilla Amin)


PENJARA GELAP
             
                                      Gelap……….  
                                       Hitam………..   
                                        Tak terarah…..       
                   Disinilah aku dikelilingi pekat. Gelap, hitam, tak terlihat. Tanpa cahaya .Tanpa ketulusan,hanya cercaan,dan belas kasihan.Aku bersandar pada bayangan dalam kefanaan.Tak ada yang berarti lagi . Aku disini, terperangkap. Sebuah takdir berada di sini.                                                                                                                                                                                                               
                    Kini aku benar-benar telah hidup sendri laksana  sebatang kara. Semua teman-temanku, saudara bahkan keluarga kecilku tidak tau keberadaan ku sekarang. karna kejadian itulah yang membuat semua orang terdekatku bahkan keluargaku tidak percaya lagi denganku. Aku percaya semua itu memang salahku. Hingga ku putuskan untuk rela  meninggalkan tanah kelahiranku yakni kota bandung. Agar aku dapat membenahi diri ini tuk menjadi yang lebih baik.
                Kini aku  harus memulai langkah awal.mengembalikan lagi niatku dulu untuk menggapai cita-citaku. Semua surat keterangan pindah perkuliahan sudah ku selesaikan. Dan aku sangat bersyukur karna . Disinilah tempat naungan baruku  yakni lampung. Ku harap provinsi inilah yang bisa melindungi dari semua keterpurukan yang ku hadapi.
            Tepat dengan tanggal 10 maret, 2018. Aku mulai meniti ilmu baruku di unuversitas poltekes Bandar lampung.
                                                            ******
                   Sesampainya di tempat perkuliahan . aku sangat terkesan dengan suasana yang baru saja ku dapati .Mungkin inilah yang menjadi kebiasaan mereka untuk  saling berjabatan tangan. Rasa malu ku pun muncul.Inikah kehidupan baruku? Diriku terluput dengan pertanyaan itu.
                   Terlihat dari kejauhan .ada seseorang yang sedang memperhatikanku . Ia seorang laki-laki bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan buku yang di genggamanya serta tas yang di gendongnya .Aku pun mengambil pandanganya . perlahan pria itu berjalan menuju di tempat ku berdiri. Rasanya tidak mungkin pria tampan itu akan menghampiriku .Mungkin ia sedang memperhatikan orang lain yang tidak aku ketahui. Ketika aku membalikkan badanku untuk pergi .tiba-tiba pria itu memanggilku.           
                   “hay, sepertinya kamu mahasiswa baru ya disini?.” Tanya pria itu penasaran.
                   “iya kak saya baru saja pindah dari Bandung.”
                   “ooh..jadi kamu mahasiswa yang baru pindah dari bandung.”
                   Sejenak pria itu terdiam sambil mengagguk-anggukkan kepalanya.aku merasa aneh akan sikap pria tersebut.
                   “kenapa terdiam kak apakah ada  yang aneh dengan saya?.”
                   “tidak, saya justru bangga kehadiran mu disini. Karna saya percaya karna sebagian besar mahasiswa dari bandung itu terkenal dengan  jeniusnya.”
                   “mmm..terima kasih kak atas pujianya.”
                   Setelah pria itu tau aku yang dulunya mahasiswa bandung .pria tersebut langsung berpamitan pergi.
                   Di kelas aku mencoba untuk bersikap biasa saja seolah –olah aku sudah mengenal satu sama lain Mereka semua menyambutku dengan  damai.  Mereka sangatlah menghargaiku .                                  
                                                    ******
                   Akhirnya kegiatan belajar pun selesai.Waktu ku untuk pulang tersita sangat banyak. karna Mencari tranportasi yang masih jarang ditemui.hanya ada asap yang menari-nari di angkasa. Dan pekikan orang yang kesal kemacetan.
                   “Tiiin…tiiin”…..suara kelakson  mobil putih yang tiba-tiba  menghampiriku .Ternyata yang ada dalam mobil itu adalah pria yang baru saja ku kenal di kampus. Pria itu menawarkanku untuk menaiki mobilnya . Awalnya ku binggung untuk menerima atau menolak tawaranya . Tetapi percaya dengan hari yang semakin panas dan  sudah tidak kuat lagi untuk menahanya . akhirnya  aku menerima tawaranya.
                   Selama di dalam mobil pria itu hanya menceritakan temanya yang sekarang berada di bandung . sebenarnya pria itu ingin melanjutkan kuliahnya di sana tetapi karna ibunya tidak member izin. Maka ia memutuskan untuk melanjutkan di tanah kelahiranya yakni lampung.
                   Sudah panjang lebar pria itu menceritakan semua latar belakang kehidupanya padaku .tetapi satu hal yang belum aku ketahui.  Pria itu belum menyabutkan namanya diawal kali kita bertemu di perkuliahan. Ketika aku bertanya siapa nama pria itu. Pria itu justru menjawab pertanyaanku dengann tertawa lebar. Ia berkata dengan logat sombongnya .
                   “siapa anak kampus yang tidak mengenali pria setampan aku.”
                   Kenapa pria ini sangatlah sombong dengan fisik yang ia punya. gumamku sambil menggeleng-gelengkan kepala.
                   Setelah ia meniggi-ninggikan dirinya di hadapanku akhirnya ia menjawab pertanyaanku.
                   “jadi namaku adalah Arlando Setiawan. Jelas…”
Aku semaki tak mengerti akan sikapnya yang terkadang tidak jelas.
                   sampai dirumah pria yag bernama Arlando tersebut ia berkata bahwa ia ingin bertemu dengan ayah dan ibuku.  Mendengar semua itu jantungku langsung berdebar kencang. Karna aku takut semua kerahasiaanku akan terbongkar. Aku mencoba untuk mengalihkan perkataannya yang ingin menemui orang tuaku. Tetapi pria itu tetap bersikeras ingin bertemu. Semua usahaku pun pupus pria itu langsung mengetuk pintu rumah . ia tampak binggun karna tidak ada jawaban sedikitpun dari dalam . badanku semakin dingin karna memang tidak ada siapa-siapa di dalam ruma selain aku.
                   “mengapa tidak ada yang menjawab salam kita liana? . benarkan ini adalah tempat tiggalmu?.” Tanya pria itu dengan pandangan yang penuh dengan raut penasaran.
                   “ya…benarlah kak ini rumah saya . kalau bukan kenapa saya mengajak kakak kemari.”jawabku sedikit agak gugup.
                   “orang tuamu ada dirumah?.”
                   “mmmm.. sepertinya baru keluar . karna biasanya jika aku sudah pulang ibuku langsung menyiapkan  makanan kesukaanku. “
                   “lalu jika sekarang orang tuamu tidak ada dirumah kamu akan menuggunya sampai mereka kembali?.”
                   “yaaa.. harus bagaimana lagi kak .karna disini juga saya tidak ada satu pun saudara .” jawabku dengan yakin.
                   “mmm..kalau begitu biar saya menemanimu .karna kakak takut seorang wanita sendirian .”
                   “oh.tidak perlu kak saya bisa menjaga diri sendiri. Lagiankan ini sudah dalam area rumah saya jadi tidak mungkin ada orang jahat yang masuk.
                   “memang apa salahnya untuk saya menemani kamu .karna saya hanya menjalankan perintah allah swt untuk selalu berbuat dalam kebaikan.”
                   Dengan berat hati aku mempersilahanya untuk ikut menunggu . kini kegelisahanku semakin memuncak. Aku binggung bagaimana untuk menjelaskan kepada kak Arlando kalau sebenarnya yang kita tunggu itu bukan siapa-siapa. Melainkan tipu daya dari diriku sendiri. Sudah satu jam lebih kak Arlando berada dalam tipuanku. Sampai ia tertidur di kursi teras rumahku. Lima menit kemudian kak Arlando terbangun karna ada suara keramaian anak-anak kecil yang bermain sepeda di halaman rumah tetangga sebelah.
                   Sambil mengucak-ucak matanya ia bertanya padaku tentang kedatangan orangtuaku. Entah mengapa  mulutku berubah menjadi terdiam bungkam . kak Arlando pun mengerutkan keningnya yang melambangkan kebinggungan dengan jawabanku. Tiba-tiba mataku membendung bahkan tupah mengalir deras. Sepertinya sudah cukup kerahasianku untuk aku ungkapkan.
                   “hei Liana mengapa kamu menangis ?.”
                   “kak Arlando bolehkah saya berkata dengan jujur?.”
                   “ya… boleh. Tapi ini ada apa sebenarnya mengapa sikap mu jadi seperti ini?.”
                   “ jadi.. sebenarnya yang kita tungu dari tadi bahkan sudah berjam-jam itu bukan orang tua ku.”jawabku dengan meneteskan air mata.
                   “sungguh Liana , aku semakin tidak mengerti dengan sikapmu sekarang.”
                   Tidak menunggu lama lagi aku mencoba memberanikan diri untuk menjelaskan semua kerahasiaanku . sebenarnya aku tidak ingin ada seorang pun yang mengetahui tentang keadaanku yang saat ini. Tetapi dengan memendamnya rahasia itu tidak memberikan manfaat bagiku.
                   Kemudian aku segera membukakan pintu dan mempersilahkan kak Arlando untuk masuk. Saat itu kak Arlando tidak sama sekali mengeluarkan sekecap kata-katanya. Mulai ku redakan air mata dan ku atur nafasku.
                   “baiklah kak aku akan mengakui semua yang sebenarnya telah terjadi padaku.”
                   “ya sudah silahkan.” Saut kak arlando dengan nada pasrah.
                   “ kak Arlando,se..be..narnya aku adalah wanita yang bukan layaknya seorang wanita.”tutur kataku dengan sedikit terbata.
                   “maksud mu…? . kamu sudah tidak…”
                   “iya kak, sebenarnya aku adalah wanita yang sudah tidak perawan lagi . maka dari itu aku memutuskan untuk pindah ke luar kota .karna aku malu atas perbuatan ku yang telah menjatuhkan nama keluarga. Dan kota lampung inilah yang menjadi lembaran baruku .” ku luapkan sedikit rahasiaku dengan nada lirih yang tegas.
                   Mendengar semua penjelasan dari lisanku .tanpa mengucap satu katapun kak Arlando  langsung meningggalkan ku .
                                                            *****

                     Sinar mentari pagi yang menyambut cerahnya pagi ini, membangunkanku dari tidur.cahayanya yang menerobos celah-celah jendela kamar ku. Lalu kuseka selimut yang menutupi tubuhku.dan berlali menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi segera ku pakai baju terbaik kana hari ini akan ada seminar pemuda sehat Indonesia di kampus.
                   Ketika  sampai dikampus . tiba-tiba terdengar suara kak Arlando sedang memanggilku. Aku mencoba untuk menjauh darinya karna rasa malu yang sudah melandaku kala itu.
                   “hey liana! mengapa kau menghindar dariku. Apa karna kejadian itu?.’
                   Langkah kaki ku  semakin ku percepat . tetapi kak Arlando tetap bersi keras untuk mengejar langkah ku.
                   “ liana jika kau tidak berhenti maka kau akan menyebar luaskan semua rahasia yang sudah kau ceritakan padaku.”
                   Mendengar perkataanya. Sepontan langkahku yang tadinya cepat menjadi pelan. Kak Arlando pun mendekati ku perlahan.
                   “wahai gadis…. Ketahuilah bahwasanya allah telah berfirma dalam al –quran surah at-taubah ayat:6 yang artinya :dan jika diantara kaum musrik ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia mendengar firman allah, kemudian antarkanlah dia ketempat yang aman baginya (Demikian itu karna sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.)
                                                                                                                                                          
                   “benarkah kakak bisa menghantarkan ku ke tempat yang aman. Sekaligus bisa merubahku menjadi yang lebih baik lagi.”
                   “allah juga menjelaskan dalam al-quran surat at-taubah ayat 2 :maka berjalanlah kamu(kaum musrikin) di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan allah, dan sesungguhnya allah menghinakan orang-orang kafir.”
                   Mengdengar penjelasan dari kak Arlando membuat hatiku tersayat-sayat seakan diri ini sudah jauh dengan sang maha pencipta.allah swt.
                                                            ******
                   Hari pun terus berganti . sampai sekarang waktunya aku untuk datang ke rumah kak Arlando untuk menempati janji. janji itu adalah janji untuk belajar bagaimana cara mengenal allah swt. Dari mulai sholat,sampai cara membaca al-quran.
                   Toktoktok… dengan hati-hati aku mengetuk pintu rumah kak Arlando. Kak Arlando pun keluar dengan bajunya yang masih kucal seperti baru bangun dari tidurnya.
                   “oh ,liana silahkan masuk. Duduklah dulu !.”
                   “baik kak. Terima kasih.”
                   Sambil menunggu kak Arlando . Tak sengaja pandanganku mendapati foto keluarga yang berada di sudut ruangan. Karna penasaran aku pun mencoba mendekati. Belum sempat ku  liat dengan dekat. Kak Arlando sudah kembali .
                   “bagaimana sudah siap?.”Tanya kak Arlado sambil membawa al-quran besar  yang di letakkan di atas meja ruang tamu.
                   “ohya..kak siap-siap…”
                                                            *****
                   Alhamdulillah semua  berjalan dengan lancar. Selesai belajar kak Arlando memberiku minum dan sedikit makanan yang bisa mengganjal perutku. Sebelum aku pulang. Lagi-lagi aku penasaran dengan foto keluarga kak Arlando di sudut ruang itu.
                   “kak Arlan bolehkah aku melihat foto yang terletak di sudut itu?.”
                   “oh..foto itu. Foto itu adalah foto keluarga kakak. silahkan saja.”
                   Ketika ku memandang foto keluarga kak Arlando dengan seksama . tiba-tiba air mataku membendung seakan ingin tumpah.
                    Sugguh batin ini terasa sangatlah menyesal karna sikap burukku yang telah menghancurkan  nama baik keluarga.Karna rasa tidak tega malihat aku yang terus menerus menangis. Kak Arlando pun menawarkan ku untuk pergi ke bandung untuk menemui keluargaku di sana yang sedang memikirkan keadaanku.Tanpa berfikir panjang aku langsung mnerima tawaran itu .karna ingin meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah ku perbuat .
                                                        ******
                        Alhamdulillah perjalanan bisa brjalan dengan lancar. Ketika sudah sampai di rumah .Belum sempat ku ketuk rumah .Tiba-tiba ibu yang dengan raut keriputnya muncul di hadapanku . Sepontan ku langsung memeluknya dengan erat. Semua kata maaf aku lontarkan padanya. Entah mengapa, Setelah aku mengucap kata maaf padanya .Jantungku tiba-tiba sesak seakan sudah tidak kuat lagi untuk menahan. Ternyata aku baru sadar dengan penyakit yang ku derita .yang sudah sekian lama tidak pernah ku perhatikan .
                   Tidak ada lima menit tubuhku langsung tergeletak tak berdaya.inikah kuasa allah . Dan kini aku harus mengakhiri hidup ini dengan sedikit kemanisan. Tetapi aku bersyukur akan hadirnya sesorang yang telah mengeluarkan ku dari penjara gelap ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar