PENJARA GELAP
Gelap……….
Hitam………..
Tak terarah…..
Disinilah
aku dikelilingi pekat. Gelap, hitam, tak terlihat. Tanpa cahaya .Tanpa
ketulusan,hanya cercaan,dan belas kasihan.Aku bersandar pada bayangan dalam
kefanaan.Tak ada yang berarti lagi . Aku disini, terperangkap. Sebuah takdir
berada di sini.
Kini aku benar-benar telah
hidup sendri laksana sebatang kara.
Semua teman-temanku, saudara bahkan keluarga kecilku tidak tau keberadaan ku
sekarang. karna kejadian itulah yang membuat semua orang terdekatku bahkan
keluargaku tidak percaya lagi denganku. Aku percaya semua itu memang salahku.
Hingga ku putuskan untuk rela meninggalkan tanah kelahiranku yakni kota
bandung. Agar aku dapat membenahi diri ini tuk menjadi yang lebih baik.
Kini aku harus memulai langkah awal.mengembalikan lagi
niatku dulu untuk menggapai cita-citaku. Semua surat keterangan pindah
perkuliahan sudah ku selesaikan. Dan aku sangat bersyukur karna . Disinilah
tempat naungan baruku yakni lampung. Ku
harap provinsi inilah yang bisa melindungi dari semua keterpurukan yang ku
hadapi.
Tepat dengan tanggal 10 maret, 2018.
Aku mulai meniti ilmu baruku di unuversitas poltekes Bandar lampung.
******
Sesampainya
di tempat perkuliahan . aku sangat terkesan dengan suasana yang baru saja ku
dapati .Mungkin inilah yang menjadi kebiasaan mereka untuk saling berjabatan tangan. Rasa malu ku pun
muncul.Inikah kehidupan baruku? Diriku terluput dengan pertanyaan itu.
Terlihat
dari kejauhan .ada seseorang yang sedang memperhatikanku . Ia seorang laki-laki
bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan buku yang di genggamanya serta tas yang
di gendongnya .Aku pun mengambil pandanganya . perlahan pria itu berjalan menuju
di tempat ku berdiri. Rasanya tidak mungkin pria tampan itu akan menghampiriku
.Mungkin ia sedang memperhatikan orang lain yang tidak aku ketahui. Ketika aku
membalikkan badanku untuk pergi .tiba-tiba pria itu memanggilku.
“hay,
sepertinya kamu mahasiswa baru ya disini?.” Tanya pria itu penasaran.
“iya kak
saya baru saja pindah dari Bandung.”
“ooh..jadi
kamu mahasiswa yang baru pindah dari bandung.”
Sejenak
pria itu terdiam sambil mengagguk-anggukkan kepalanya.aku merasa aneh akan
sikap pria tersebut.
“kenapa
terdiam kak apakah ada yang aneh dengan
saya?.”
“tidak,
saya justru bangga kehadiran mu disini. Karna saya percaya karna sebagian besar
mahasiswa dari bandung itu terkenal dengan
jeniusnya.”
“mmm..terima
kasih kak atas pujianya.”
Setelah
pria itu tau aku yang dulunya mahasiswa bandung .pria tersebut langsung
berpamitan pergi.
Di kelas
aku mencoba untuk bersikap biasa saja seolah –olah aku sudah mengenal satu sama
lain Mereka semua menyambutku dengan
damai. Mereka sangatlah
menghargaiku .
******
Akhirnya
kegiatan belajar pun selesai.Waktu ku untuk pulang tersita sangat banyak. karna
Mencari tranportasi yang masih jarang ditemui.hanya ada asap yang menari-nari
di angkasa. Dan pekikan orang yang kesal kemacetan.
“Tiiin…tiiin”…..suara
kelakson mobil putih yang tiba-tiba menghampiriku .Ternyata yang ada dalam mobil
itu adalah pria yang baru saja ku kenal di kampus. Pria itu menawarkanku untuk
menaiki mobilnya . Awalnya ku binggung untuk menerima atau menolak tawaranya .
Tetapi percaya dengan hari yang semakin panas dan sudah tidak kuat lagi untuk menahanya .
akhirnya aku menerima tawaranya.
Selama di
dalam mobil pria itu hanya menceritakan temanya yang sekarang berada di bandung
. sebenarnya pria itu ingin melanjutkan kuliahnya di sana tetapi karna ibunya
tidak member izin. Maka ia memutuskan untuk melanjutkan di tanah kelahiranya
yakni lampung.
Sudah
panjang lebar pria itu menceritakan semua latar belakang kehidupanya padaku
.tetapi satu hal yang belum aku ketahui.
Pria itu belum menyabutkan namanya diawal kali kita bertemu di
perkuliahan. Ketika aku bertanya siapa nama pria itu. Pria itu justru menjawab
pertanyaanku dengann tertawa lebar. Ia berkata dengan logat sombongnya .
“siapa anak
kampus yang tidak mengenali pria setampan aku.”
Kenapa pria
ini sangatlah sombong dengan fisik yang ia punya. gumamku sambil
menggeleng-gelengkan kepala.
Setelah ia
meniggi-ninggikan dirinya di hadapanku akhirnya ia menjawab pertanyaanku.
“jadi
namaku adalah Arlando Setiawan. Jelas…”
Aku semaki tak mengerti akan sikapnya yang terkadang tidak jelas.
sampai
dirumah pria yag bernama Arlando tersebut ia berkata bahwa ia ingin bertemu
dengan ayah dan ibuku. Mendengar semua
itu jantungku langsung berdebar kencang. Karna aku takut semua kerahasiaanku
akan terbongkar. Aku mencoba untuk mengalihkan perkataannya yang ingin menemui
orang tuaku. Tetapi pria itu tetap bersikeras ingin bertemu. Semua usahaku pun
pupus pria itu langsung mengetuk pintu rumah . ia tampak binggun karna tidak
ada jawaban sedikitpun dari dalam . badanku semakin dingin karna memang tidak
ada siapa-siapa di dalam ruma selain aku.
“mengapa tidak
ada yang menjawab salam kita liana? . benarkan ini adalah tempat tiggalmu?.” Tanya
pria itu dengan pandangan yang penuh dengan raut penasaran.
“ya…benarlah
kak ini rumah saya . kalau bukan kenapa saya mengajak kakak kemari.”jawabku
sedikit agak gugup.
“orang
tuamu ada dirumah?.”
“mmmm..
sepertinya baru keluar . karna biasanya jika aku sudah pulang ibuku langsung
menyiapkan makanan kesukaanku. “
“lalu jika
sekarang orang tuamu tidak ada dirumah kamu akan menuggunya sampai mereka
kembali?.”
“yaaa..
harus bagaimana lagi kak .karna disini juga saya tidak ada satu pun saudara .”
jawabku dengan yakin.
“mmm..kalau
begitu biar saya menemanimu .karna kakak takut seorang wanita sendirian .”
“oh.tidak
perlu kak saya bisa menjaga diri sendiri. Lagiankan ini sudah dalam area rumah
saya jadi tidak mungkin ada orang jahat yang masuk.
“memang apa
salahnya untuk saya menemani kamu .karna saya hanya menjalankan perintah allah
swt untuk selalu berbuat dalam kebaikan.”
Dengan
berat hati aku mempersilahanya untuk ikut menunggu . kini kegelisahanku semakin
memuncak. Aku binggung bagaimana untuk menjelaskan kepada kak Arlando kalau
sebenarnya yang kita tunggu itu bukan siapa-siapa. Melainkan tipu daya dari
diriku sendiri. Sudah satu jam lebih kak Arlando berada dalam tipuanku. Sampai
ia tertidur di kursi teras rumahku. Lima menit kemudian kak Arlando terbangun
karna ada suara keramaian anak-anak kecil yang bermain sepeda di halaman rumah
tetangga sebelah.
Sambil
mengucak-ucak matanya ia bertanya padaku tentang kedatangan orangtuaku. Entah
mengapa mulutku berubah menjadi terdiam
bungkam . kak Arlando pun mengerutkan keningnya yang melambangkan kebinggungan
dengan jawabanku. Tiba-tiba mataku membendung bahkan tupah mengalir deras.
Sepertinya sudah cukup kerahasianku untuk aku ungkapkan.
“hei Liana
mengapa kamu menangis ?.”
“kak
Arlando bolehkah saya berkata dengan jujur?.”
“ya… boleh.
Tapi ini ada apa sebenarnya mengapa sikap mu jadi seperti ini?.”
“ jadi..
sebenarnya yang kita tungu dari tadi bahkan sudah berjam-jam itu bukan orang
tua ku.”jawabku dengan meneteskan air mata.
“sungguh
Liana , aku semakin tidak mengerti dengan sikapmu sekarang.”
Tidak
menunggu lama lagi aku mencoba memberanikan diri untuk menjelaskan semua
kerahasiaanku . sebenarnya aku tidak ingin ada seorang pun yang mengetahui
tentang keadaanku yang saat ini. Tetapi dengan memendamnya rahasia itu tidak
memberikan manfaat bagiku.
Kemudian
aku segera membukakan pintu dan mempersilahkan kak Arlando untuk masuk. Saat
itu kak Arlando tidak sama sekali mengeluarkan sekecap kata-katanya. Mulai ku
redakan air mata dan ku atur nafasku.
“baiklah
kak aku akan mengakui semua yang sebenarnya telah terjadi padaku.”
“ya sudah
silahkan.” Saut kak arlando dengan nada pasrah.
“ kak
Arlando,se..be..narnya aku adalah wanita yang bukan layaknya seorang wanita.”tutur
kataku dengan sedikit terbata.
“maksud mu…?
. kamu sudah tidak…”
“iya kak,
sebenarnya aku adalah wanita yang sudah tidak perawan lagi . maka dari itu aku
memutuskan untuk pindah ke luar kota .karna aku malu atas perbuatan ku yang
telah menjatuhkan nama keluarga. Dan kota lampung inilah yang menjadi lembaran
baruku .” ku luapkan sedikit rahasiaku dengan nada lirih yang tegas.
Mendengar
semua penjelasan dari lisanku .tanpa mengucap satu katapun kak Arlando langsung meningggalkan ku .
*****
Sinar mentari pagi yang menyambut cerahnya
pagi ini, membangunkanku dari tidur.cahayanya yang menerobos celah-celah
jendela kamar ku. Lalu kuseka selimut yang menutupi tubuhku.dan berlali menuju
kamar mandi. Setelah selesai mandi segera ku pakai baju terbaik kana hari ini
akan ada seminar pemuda sehat Indonesia di kampus.
Ketika sampai dikampus . tiba-tiba terdengar suara
kak Arlando sedang memanggilku. Aku mencoba untuk menjauh darinya karna rasa
malu yang sudah melandaku kala itu.
“hey liana!
mengapa kau menghindar dariku. Apa karna kejadian itu?.’
Langkah
kaki ku semakin ku percepat . tetapi kak
Arlando tetap bersi keras untuk mengejar langkah ku.
“ liana
jika kau tidak berhenti maka kau akan menyebar luaskan semua rahasia yang sudah
kau ceritakan padaku.”
Mendengar
perkataanya. Sepontan langkahku yang tadinya cepat menjadi pelan. Kak Arlando
pun mendekati ku perlahan.
“wahai
gadis…. Ketahuilah bahwasanya allah telah berfirma dalam al –quran surah
at-taubah ayat:6 yang artinya :dan jika diantara kaum musrik ada yang meminta
perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia mendengar firman allah,
kemudian antarkanlah dia ketempat yang aman baginya (Demikian itu karna
sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.)
“benarkah
kakak bisa menghantarkan ku ke tempat yang aman. Sekaligus bisa merubahku
menjadi yang lebih baik lagi.”
“allah juga
menjelaskan dalam al-quran surat at-taubah ayat 2 :maka berjalanlah kamu(kaum
musrikin) di bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat
melemahkan allah, dan sesungguhnya allah menghinakan orang-orang kafir.”
Mengdengar
penjelasan dari kak Arlando membuat hatiku tersayat-sayat seakan diri ini sudah
jauh dengan sang maha pencipta.allah swt.
******
Hari pun
terus berganti . sampai sekarang waktunya aku untuk datang ke rumah kak Arlando
untuk menempati janji. janji itu adalah janji untuk belajar bagaimana cara
mengenal allah swt. Dari mulai sholat,sampai cara membaca al-quran.
Toktoktok…
dengan hati-hati aku mengetuk pintu rumah kak Arlando. Kak Arlando pun keluar
dengan bajunya yang masih kucal seperti baru bangun dari tidurnya.
“oh ,liana
silahkan masuk. Duduklah dulu !.”
“baik kak.
Terima kasih.”
Sambil
menunggu kak Arlando . Tak sengaja pandanganku mendapati foto keluarga yang
berada di sudut ruangan. Karna penasaran aku pun mencoba mendekati. Belum
sempat ku liat dengan dekat. Kak Arlando
sudah kembali .
“bagaimana
sudah siap?.”Tanya kak Arlado sambil membawa al-quran besar yang di letakkan di atas meja ruang tamu.
“ohya..kak
siap-siap…”
*****
Alhamdulillah
semua berjalan dengan lancar. Selesai
belajar kak Arlando memberiku minum dan sedikit makanan yang bisa mengganjal
perutku. Sebelum aku pulang. Lagi-lagi aku penasaran dengan foto keluarga kak
Arlando di sudut ruang itu.
“kak Arlan
bolehkah aku melihat foto yang terletak di sudut itu?.”
“oh..foto
itu. Foto itu adalah foto keluarga kakak. silahkan saja.”
Ketika ku
memandang foto keluarga kak Arlando dengan seksama . tiba-tiba air mataku
membendung seakan ingin tumpah.
Sugguh batin ini terasa sangatlah menyesal
karna sikap burukku yang telah menghancurkan
nama baik keluarga.Karna rasa tidak tega malihat aku yang terus menerus
menangis. Kak Arlando pun menawarkan ku untuk pergi ke bandung untuk menemui
keluargaku di sana yang sedang memikirkan keadaanku.Tanpa berfikir panjang aku
langsung mnerima tawaran itu .karna ingin meminta maaf atas semua kesalahan
yang pernah ku perbuat .
******
Alhamdulillah
perjalanan bisa brjalan dengan lancar. Ketika sudah sampai di rumah .Belum
sempat ku ketuk rumah .Tiba-tiba ibu yang dengan raut keriputnya muncul di
hadapanku . Sepontan ku langsung memeluknya dengan erat. Semua kata maaf aku
lontarkan padanya. Entah mengapa, Setelah aku mengucap kata maaf padanya
.Jantungku tiba-tiba sesak seakan sudah tidak kuat lagi untuk menahan. Ternyata
aku baru sadar dengan penyakit yang ku derita .yang sudah sekian lama tidak
pernah ku perhatikan .
Tidak ada
lima menit tubuhku langsung tergeletak tak berdaya.inikah kuasa allah . Dan
kini aku harus mengakhiri hidup ini dengan sedikit kemanisan. Tetapi aku
bersyukur akan hadirnya sesorang yang telah mengeluarkan ku dari penjara gelap
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar