“”MOVE ON” dari
AMPIBI/BIOLOGI Terasa Tak Mungkin
Oleh : Syahid Mujibur Rohman
Hari ini, tanggal Sembilan Belas
bulan Sembilan tahun dua Ribu Sembilan Belas (19/09/2019) cuaca cukup dingin,
haripun terbilang sudah larut malam jam sudah menunjukkan pukul 23:19 saat
jemari ini mulai mengetik di papan ketik laptop jadul berwarna hitam, tepat
dihadapan ku terlelap seorang anak kecil yang berusia baru 6 bulan bernama
Khaira yang tertidur lelap dan seorang
istri bernama Asna di sampingnya.
Berbicara kata Move On yang
merupakan bahasa serapan dari bahasa inggris selalu terngiang-ngiang di fikiran
tentang perjalanan dan perjuangan semasa di Universitas, setelah selesai
sekolah Madrasah Aliyah saya tak pernah terfikir untuk melanjutkan ke bangku
kuliah, namun takdir berkata lain. Secara tak di sangka-sangka dan di duga saya
mendapatkan tawaran untuk melanjutkan kuliah, secara otomatis saya terima. Tawaran
itu berasal dari Lembaga Pendidikan Islam yang terletak di jantung Kabupaten
Tulang Bawang Barat, Lampung.
Kenapa kok menjatuhkan
pilihan ke Prodi Pendidikan Biologi Universitas Muhaamdiyah Metro?, ini sudah
seperti mengalirnya air sungai tanpa basa basi untuk menentukan pilihan, yang
pertama nilai Ujian Biologi memperoleh paling kecil oleh karena itu saya harus
masuk di prodi Biologi, dan mengapa di UM Metro? Emm …. Simple… karena ada
teman yang kuliah terlebih dahulu di UMM waktu itu walaupun dia lain fakultas.
Ketidak-Move On_an ini di
mulai dari 8 tahun yang lalu tepatnya tahun 2012, dan saya juga tidak pernah
berfikir kalau saait ini peristiwa dan aktifitas di AMPIBI sampai tidak bisa terlupakan
sampai detik ini walaupun saya sudah di wisuda 2015 yang lalu. Begitu juga
Biologi UMM entah mengapa, mungkin ini adalah keberhasilan AMPIBI dan Biologi
UMM membentuk jiwa saya menjadi seperti ini. Sebelumnya saya ucapkan selamat
untuk keduanya (AMPIBI dan BIOLOGI) kalian berdua berhasil membuat saya menjadi
militan terhadap kalian.
Sebelum saya berlanjut
mungkin ada yang bertanya siapa saya, oke… Nama : Syahid Mujibur Rohman,
panggilan di kampus Syahid; angkatan 2011; Demisioner AMPIBI 2013/2014, alumni
Biologi UMM 2015; Alamat : Tulang Bawang Barat, Lampung; Pekerjaan : Guru/
Kamad Madrasah di Tubaba.
Yang pertama saya akan
berbicara tentang Biologi UMM kenapa kok rasanya gak mungkin Move On. Prodi
Biologi selama saya kuliah bagaikan rumah yang memberikan kehangatan
kekeluargaan yang kental antara Mahasiswa dan dosen, 2013 dosen-dosen muda dan
enerjik sebut saja senior BIologi dan Ketum AMPIBI Bapak Agil Lepianto, selain
itu juga ada bapak Rasuane Noor, Bapak Suharno Zein mulai masuk ke UM Metro.
Selain itu juga Dosen-Dosen
Senior seperti Pak Rektor saat itu Dr. Handoko, Dr Agus Sujarwanta, Dr.
Achyani, Dr. Agus Sutanto, Dr. Hening, Ibu Kartika yang begitu akrap dengan
kita sebagai mahasiswa, maka rasanya mustahil bagi saya pribadi untuk berpaling
melupakan Biologi UM Metro, Perkuliahan berjalan dengan baik dan semuanya
berjalan lancar, konsultasi dan komunikasi berjalan dengan baik dan verbal
tanpa berbelit-belit, kami diberikan kesempatan dan perhatian yang sama untuk
menyelesaikan perkuliahan tepat waktu, kepedulian dosen terhadap mahasiswanya
yang tak tebang pilih bahakan sampai kami lulus. Um Metro memberika pengalaman
berharga dalam hidup ini sampai sekarang.
Mengasisten adalah hal biasa
bagi mahasiswa biologi yang di mulai semester 3, saya mulai karir mengasisten
dari Biologi Umum yang dosenya adalah Pak Agil Lepianto waktu itu, dosen muda
yang memiliki plening kedepan sangat baik di mata saya, dan terbukti karirnya
sampai saat ini sudah tinggi, tapi ini penilain saya pribadi entah mahasiswa
lainya. Dan ini Objektive.
Saat Praktikum Lapangan Way Kambas Bersama TIM Asisten Bio Umum dan Pak Agil Lepianto
Ada kata-kata yang tidak bisa
saya lupakan sampai saat ini di biologi, yaitu ucapan seorang Doktor senior
UMM, Dr. Muhfahroyin ketika saya menghadap kala itu, beliau berkata kepada saya
secara pribadi kirakira seperti ini “ kalau kuliahmu lancar, praktikumu lancar,
organisasimu lancar, maka kamu boleh mencari pendamping hidup” yang kedua adalah ucapan Pak Agil Lepianto “AMPIBI
jangan seperti katak di dalam tempurung” dan kata dari Pak Agil membakar semangat saya
untuk nekat berangkat ke Makasar untuk bergabung dengan IKAHIMBI di akhir tahun
2013, emm nanti saya akan bahas di paragraph selanjutnya tentang AMPIBI. Dan yang
tekhir yang saat ini menghujam di hati dan benak adalah SMS dari Dr. Agus
Sutanto beberapa jam setelah wisuda beliau membalas SMS saya yang sebelumnya
saya mengucapkan terimakasih atas bimbingan selama perkuliahan dan beliau
membalas “Iya Mas. mas Syahid Sudah menjadi bagian keluarga kami. yterus berjuang. terus belajar. semoga suatu saat bersama lagi. salam kami tuk bapak dan ibu serta keluarga besar di ponpes” sms ini juga masih saya simpan sampai saat ini. Dari celoteh
saya di atas rasanya suatu keniscayaan untuk berpaling dari biologi Um Metro.
Terlepas dari dunia kampus
saya juga mempersunting istri dari Biologi UMM angkatan 2012 dan juga aktif di
AMPIBI, dan saat ini dikaruniai anak perempuan, hal ini menambah deretan cerita
panjang yang tak pernah terpalingkan.
Di paragrap ini saya akan
meulai tentang AMPIBI tahun 2012/2013 saya di amanahkan korninator pengkaderan,
dan pada 2013/2014 di daulat menjadi Bendahara Umum AMPIBI. Darah saya mendidih
terbakar semangat atas pernyataan pak Agil Lepianto saat mengisi materi makrab
dengan pernyataanya Lepianto “AMPIBI jangan seperti katak di dalam
tempurung” tanpa basa basi dan
berfikir panjang kami mulai menjabarkan pernyataan tersebut, kepengurusan kami
mulai berkonsolidasi ke beberapa kampus di Lampung yang memiliki program biologi
sebut saja UNILA dan IAIN RIL (sebelum menjadi UIN) kami saling berkunjung
untuk mempersatukan biologi yang ada di Lampung.
Bersama Ketum 2013/2014 Ahmad Fatoni
Puncaknya pada akhir tahun
2013 kami merasa perlu untuk melebarkan jaringan AMPIBI ke level yang lebih
luas yaitu bergabung dengan IKAHIMBI (Ikatan Himpunan Biologi Indonesia) yang
saat itu melaksanakan MUNAS di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, tanpa
berfikir terlalu panjang kami kumpulkan kawan-kawan untuk membahas
keberangkatan ke Makassar dan saat itu setelah Sholat Asar di masjid Kampus, di
sepakati saya dan Ketum yang berangkat saat itu ketum Ahmad Fatoni. Saat itu
Ampibi berusia 16 Tahun. Dari Sumatra hanya 6 orang dan 2 dari UM Metro
mewakili wilayah 2 IKAHIMBI sisanya 4 orang dari Riau mewakili wilayah 1
IKAHIMBI.
Foto di sela-sela MUNAS Makassar
Inilah yang menjadi diri
saya tak bisa Move On daroi AMPIBI. Sampai detik ini. Apa yang menjadi hajat
AMPIBI maka jiwa saya hadir walaupun raga ini sekarang tak berada di tempat,
namun saya agendakan minimal dalam satu tahun saya bisa hadir di kegiatan
Ampibi sebagai sumbangsih Alumni yaitu pada kegiatan BIOEXPO. Sebagai bukti
kepedulian saya kepada Organisasi yang mengajarkan saya akan perjuangan panjang
yang memberikan pengalaman yang luar biasa.
foto bersama saat bioexpo 2
Jikalau mau di tulis mungkin
sudah seperti makalah kisah yang terus melekat akan AMBIBI dan BIOLOGI UMM,
mungkin sebagian orang/mahaswa ini adalah hal yang lebai, tapi ini adalah bukti
keberhasilan AMPIBI dan BIologi UMM membentuk jiwa saya menjadi seperti
sekarang ini, sekali lagi saya katakana selamat untuk kalian berdua.
--------
Sebelum saya akhiri tulisan ini, saya sedang
menunggu Eukaliptus yang berada di pojok lapangan basket untuk berwarna, dan
menagih janji Dr. Agus Sutanto untuk
merupah nama pohon tersebuh dengan nama saya,,, tapi entah kapan berwarnamya
ataukan suatu saat nanti akan di tebang pihak kampus, kami tinggalkan kenangan
3 pohon Eukaliptus dari 10 pohon yang ditanam, 2 ada di depan rektorat satu garis gengan pohon kurma dan 1 di pojok
lapangan basket, semoga oksigen yang di hasilkan menjadi Amal jariah,
Eukaliptus peningalan sebelum wisuda
Salam…….
Terimakasih
untuk Pembaca……
dosen yang saya ta'dimi...
Sahabat ku.....
Link Berkaitan :
1. AMPIBI 1000 Tahun Lagi
2. kegiatan di makassar