MANUSIA
DAN BOTOL PLASTIK
Oleh
: Syahid Mujibur Rohman
(dok: Maya Regina El Furqo)
Pagi ini terasa istimewa bagi Kabupaten
Bulang Bawang Barat, terlebih untuk generasi masa depan TUBABA anak-anak
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pagi pagi sekali mereka
bangun bersiap ke sekolah untuk menghadiri acara besar mungkin, acara terhebat
bagi mereka, karena akan berkumpul dengan saudara-saudara mereka seantero
tubaba, tak hanya itu Bapak Ibu Guru juga sibuk mengurus keberangkatan
murid-muridnya. Pagi ini ialah pagi tersibuk, akan berkumpul lautan manusia
pada 3 titik yang berbeda yakni Kantor Bupati, Lambu Kibang, dan Gunung Agung.
29.600 siswa SD dan SMP berkumpul dengan
rasa suka ria karena mendapat botol minum gratis dari Pemkab TUBABA dan
kegiatan ini memecahkan REKOR MURI INDONESIA “Pembagian botol minum atau
Tumbler terbanyak”. Saya ucapkan Selamat TUBABA memulai kesadaran akan
lingkungan kususnya Sampah Plastik.
Manusia dan plastic bagaikan 2 sejoli
tak terpisahkan sepanjang hayat. Disitu ada manusia dan di situ juga ada plastic,
tiada ada kehidupan di era ini tanpa plastic, bungkus permen yang kita makan,
bungkus diterjen yang ibu kita pakai untuk mencuci dan masih banyak lainya.
Sejarah botol plastic baru tahun 1900 an
jauh sebelum itu plastic sudah di kenal pada peradapan manusia. Pada perang
dunia ke 2 tepatnya tahun 1941 terjadi penelitian tentang plastic dan di
temukanya PET (Polyethylene terephthalate) dan PET ini merupakan bahan untuk
membuat botol minum bersoda. Pada tahun 1960 kejayaan plastic yang dulunya
positif berubah 1800 menjadi negative setelah usai perang kedua usai
terlihat puing-puing plastic berserakan di lautan.
Langkah Pemkab TUBABA sudah tepat jika
di lihat dari teropong kelestarian lingkungan, tentunya kita wajib memberikan
apresiasi langkah baik ini, membangun generasi tubaba yang berkarakter untuk
mencintai lingkungan, mencintai kehidupan yang berkelanjutan dan nantinya
menjadi Virus kebaikan secara Nasional untuk hal baik seperti ini. Kita tak
mungkin mengelak dengan namanya plastic, namun kita bisa lebih bijak dengan plastic.
Penelitian oleh salah satu Universitas
di inggris menyebutkan plastic telah membunuh 1000 penyu laut setiap tahunya. Dengan
penggunaan Botol Plastik untuk anak sekolah telah memotong tingkat limbah plastic
yang serius, dan TUBABA sudah maju selangkah tentang Fenomena ini.
Selamat Atas Pencapaian Program yang
sudah di canangkan dan baru saja berjalan 28 November 2019 layak sebagai hari
istimewa TUBABA. Namun kita juga harus sama-sama mengontrol dan mengingatkan
kepada siswa-siswi kita agar dapat menjaga dan menggunakan apa yang mereka
peroleh…
Salam…… “SYAHID”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar