SELAMAT DATANG DI RUMAH ONLINE SYAHID MUJIBUR ROHMAN EL FURQONI

Rabu, 07 November 2018

Keajaiban Cinta Dalam Pesantren (Setyowati)


KEAJAIBAN CINTA DALAM PESANTREN



Pada malam itu suasana semakin terasa sepi dan sunyi tidak ada bintang di langit hanya saja suara bising yang terdengar dari pojok –pojok kamar putri ,di sebelah pojok kanan nampak  terlihat berbagai aktifitas yang di lakukan para santri di depan teras ada pula santri putri yang sedang menghafal al-quran .
Kini malam semakin larut dan semua santri mulai terlelap dalam tidurnya.setelah beberapa jam kemudian suara azan pun berkumandang dan mereka bergegas tuk melaksanakan sholat subuh berjamaah ,seusai solat subuh para santri pun langsung mengaji kitab tafsir ,sungguh tak di sangka pada saat mengaji kitab para santri banyak yang tertidur sehingga kitab mereka tidak terisi oleh materi pada pagi itu namun hal ini adalah suatu kenikmatan yang patut di syukuri bagi para santri .
             Pagi yang cerah kini pun menyapa dan tepat pukul  07.30 wib gerbang pesantren pertama pun di buka ,semua santri putra dan putri pun bergegas meninggalkan kamarnya masing –masing .pada saat belajarakan di mulai semua santri nampak terlihat senang dan ceria namun tak seperti hati ku (laila nur syafaah) seorang gadis polos pondok pesantren nurul –quran. Kini ku rasa semua terasa hampa saat aku lihat sahabat ku yang di jenguk oles keluarganya , hal itulah yang membuat ku terbayang –bayang akan hadirnya keluarga ku
‘’umi ,abi , kakak, laila sangat rindu dengan kalian namun tak mungkin jika laila kembali kerumah pada saat ini ,hal itu berarti sama saja laila hanyalah mengecewakan kalian semua .jadi mungkin  aku harus bangkit dan berusaha melupakan kesenangan di rumah dulu ‘’keluh ku dalam hati.                                    
 Tak di sangka dari arah belakang teman ku vika mengagetkan ku ‘’der! Hai laila kenapa kamu melamun’’?
 Tanya vika dengan penuh penasaran. Dan laila pun menjawab’’hem aku hanya teringat dengan keluarga ku di rumah’’.
’Lalu ia pun merangkul ku dan berpesan pada ku ‘’ sudahlah laila jangan  di pikirkan lagi ,lagi pula bukan kamu saja yang sedang merindukan keluarga mu semua santri pun juga merasakan hal yang sama.begitu pula dengan ku ,tapi hal ini adalah jalan yang harus kita hadapi bersama dengan ikhlas dan sabar ,jadi kamu harus yakin bahwa kamu bisa dan aku akan siapa menjadi sahabat dekat mu.’’dan laila menjawab ‘’ terima kasih vika,aku janji akan bertahan hingga lulus nanti dan kita akan berjuang bersama sama demi menggapai cita-cita.’’
             Tak terasa kini aku sudah lama di sini ,dan hingga akhirnya aku putuskan untuk mengambil study S1 dan menjadi bagian dari organisasi ternyata mengasyikan juga dan aku pun bisa lebih dewasa dan mengerti arti kesederhanaan dean hidup tanpa pamrih ,sungguh semua ini tak bisa ku lupakan begitu saja ‘’ku mampu dalam hati hingga akhirnya aku tertidur pulas.mata hari pagi menjelang siang pun seakan –akan terasa di atas ujung kepala ,dan kini saatnya kami kembali pulang ke kamar masing –masing . sesampainya di kamar aku pun langsung berganti baju dan bersiap-siapa melakukan kembali kegiatan mengaji kitab tafsir ,namun tiba-tiba ada seorang santri wati yang datang menghampiri ku dan berkata”ukhty laila,ukhty tadi di panggil umi, amanat dari beliau sekarang ukhty di minta menghadap beliau sekarang”ajak laras dengan suara lembutnya. “oh ya ada apa ya ini ty?aku jadi takut” ujar ku sambil memegang tangannya. Dengan kelembutannya dia pun memelukku dan berkata “sudah lah ukhty,tak usah takut lagi pula ukhty gak punya masalah kan sama umi, ayo kemarilah aku antar. “Ujar nya dengan penuh meyakinkan ku.
              Kini pun aku berjalan menuju ke kamar umi bersama laras, ia merupakan salah satu santri kepercayaan umi. Kini langkah kaki ku pun terhenti di karena kan aku telah tiba di depan kamar umi jantung ku terasa berdetak kencang dan aku sambil menghela nafas “huft bismilah”.
“assalamualaikum umi” ujar ku dengan nada gemetaran.
“Waalaikumsalam” jawab umi,oh laila silahkan masuk saja pintu tak umi kunci.
 Aku pun masuk kekamar tersebut dan nampak jelas wanita yang cantik dan  bijaksana (umi latifah) istri dari kyai hasim yang kini memiliki 3 putra yaitu: gus hanif as-syuhada yang sedang kuliah di kairo. Gus fikri Ramadan dan yang terahir gus ahmad rizal saputra.
          “jadi begini laila umi tadi di telpon dengan ibu mu bahwa kakak mu akan menikah dan meminta supaya umi untuk mengizinkan mu agar laila bisahadir dalam acara itu, umi pun  akan mengizinkan mu namun hanya 3hari saja”. Pesan umi.aku pun hanya dapat mengangguk dan tersenyumbahagia, karena hal yang ku dambakan akhirnya datang juga. Kemudianaku pun langsung berpamitan dengan umi.
            Sesampainya di asrama aku pun langsung menata barang-barang yang ku ingin ku bawa pulang sekaligus berpamitan dengan vika dan teman yang lain. Seketuika dalam perjalanan menuju kampung halaman kini ku merasakan indah kembali dunia ku, dan tak terasa kereta yang sedang aku naiki melaju amat cepat sehingga beberapa jam kemudian aku pun sampai di depan rumah. Ternyata suasana di rumah sangat berbeda, terlebih ada banyak bunga yang bertaburan dan padatnya pengujung yang datang.
            Dengan bersemangat aku pun melangkah riang menuju rumah dank u langsung ku ketuk pintu.
          “tok-tok!assalamualaikum” umi,abi,kakak laila pulang” seru ku
Lalu tiba-tiba kakak ku pun datang, dengan senang hati aku pun langsung memeluknya “waalaikumsalam adikku maaf ya di dalam sangat berisik sehingga tak ada yang mendengar  salam mu. “kak laila kangen sekali(sambil menangis bahagia) dan aku pun rindu di rumah ujar ku dengan menghapus air mata ku. Tanpa basa-basi kakak ku pun langsung mengajak ku kedalam” oh iya ayo masuk jangan nangis lagi pasti abi dan umi merindukan mu juga.
         Lalu ku mencari umi dan abi di balik keramaian pengunjung namun tak muncul juga sungguh tak ku sangka umi dan abi mengagetkan ku dari belakang dan serempak berkata “laila” dan sepontan aku pun langsung memeluk umi dan abi sambil menangis bahagia.”ya allah sungguh ini adalah kebahagian teristimewa bagi ku dan serasa ini semua hanyalah mimpi” dalam hati ku.
          Laila, kamu pasti tambah ya disana! Lihatlah kini kau tambah tumbuh besar dan tinggi. “sindir abi sambil tersenyum.” Eeehm allhamdulilah kalau begitu jadi laila senang.laila mohon doanya ya abi, umi biar laila nanti bisa jadi orang yang sukses .’’pintaku sambil menunduk malu.dengan semangat mereka pun berkata’’ammmmiiinn’’                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
 Kemudian aku pun langsung menuju kamar dan beristirahat dikamarku,sedangkan keluargaku pun kembali mempersiapkan pesta acara pernikahan tersebut,dan ketika aku mulai terpejam rasanya aku ingin cepat-cepat balik kepondok lagi,’’hem..ternyata dipondok itu lebih menyenangkan ya…’’gumam ku dalam hati. Dan hingga akhimya aku pun terlelap tidur.
         Malam pun berganti pagi,dan seruan adzan subuh pun berkumandang ,kami pun akhirnya bergagas melaksanakan solat subuh dimasjid ,seusai solat kami pun kembali kerumah.  Dan kembali mempersiapkan acara akadnya. Beberapa jam kemudian acara akad tersebut pun akan dilaksanakan ‘’abi ,sungguh ini adalah hari teristimewa ya!pasti kakak senang sekali.abi….nantikan laila udah kepondok lagi jadi abi bisakan anterin laila sampai kepondok?’’tanyaku sambil tersenyum.                                       
‘’iya  nanti pasti abi anterin deh! Tapi sampai stasiun aja ya..’’sahut abiku.kini adzan dzuhur pun datang akhirnya kami pun begegas melaksanakan dengan berjamaa, seusai solat dzuhur  aku pun bersiap-siap tuk kembali kepondok ,akhirnya aku dan abiku pun berangkat kestasiun dan ternyata kereta yang sedang kutunggu akan datang  1 jam lagi,lalu ayahku pun meninggalkan uang sakuku dan beberapa pesan yang yang harus ku patuhi dipondok nanti,kemudian ayahku pun meninggalku sendiridan aku pun langsung mencari tempat peristirahatan dan syukurnya dibawah pohon rindang dekat stasiun itu ada banku panjang kosong tanpa tunggu panjang fikir aku pun langsung duduk dibangku itu sambil menggu kereta datang.        
Namun tiba-tiba ada seorang pemuda aneh yang datang mendekat dan duduk disampingku,tapi aku hanya bisa menahan rasa malu dan takut.     ’’ehem maaf ada apa ya! Apa ada yang aneh dengan ku ya?’’tanya sang pemuda tersebut dengan tidak menolehkan wajahnya.namun aku hanya bisa terdiam dan tak tau harus bicara apa. Tetapi sang pemuda itu tetap masih ingi bicara denganku.’’kenapa ukhty kok diam saja, apa ukhty merasa ternganggu denganku disini,ya…sudah kalau begitu biar aku pergi saja ya!ujarnya sambil berdiri.  ‘’ehh jangan pergi, tetaplah disini  aku tak merasa terganggu kok! Sahutku dengan nada pelan. ‘’baiklah kalo begitu  anggap saja kita ini sudah teman lama ya,jadi ukhty gak perlu gelisah begitu ‘’ujarnya denga tersenyum.  Namuun aku merasa bingung dengan kata-katanya lalu aku putuskan tuk bertannya padanya ‘’kenapa kamu bisa bicara begitu, padahalkan kita tak pernah berjumpa sebelumnya’’                                                                                                                                                                                                                 
‘’aduh ….ukhty ini gak faham ya! Maksud saya itu supaya ukhty tak merasa canggun jika didekat saya’’.sahutnya. karena merasa malu aku pun hanya tertunduk malu dan tak bisa berkata apa-apa.’’sudahlah aku hanya becanda kok, oh iya ukhty mau perjalanan menuju mana?tanyanya dengan tatapan tajamnya.’’aku akan pergi ke surabaya’’ ujar ku dengan penuh rasa malu.
Dan tanpa ku sadari aku pun langsung mengulurkan tangan kanan ku dan menyebutkan nama ku,namun ia tak membalasnya.’’hai kamu kenapa tidak mau membalas perkenalan ku bukankah tadi kamu bilang kalau kita ber pura-pura menjadi teman lama.walaupun hanya nama siapa tau kita akan bertemu kembali sambil menyapa kan!ujar ku dengan muka sinis.’’apa arti sebuah nama dan pertemuan,pertemuan pertama akan mengisahkan rasa penasaran dan pertemuan ke dua akan memunculkan rasa rindu dan bagi ku merindu itu sangat menyakitkan ‘’sahutnya.’’kenapa kamu bicara begitu bukankah sekarang dunia itu semakin sempit’’tanya ku
Belum sempat menjawab,kereta yang ku tunggu datang dan aku pun langsung menengok kea rah belakang namun ternyata laki-laki itu sudah hilang,dan hanya buku agenda yang tertinggal di bangku tersebut,karna merasa heran aku pun mengambil dan membacanya ternyata ada satu lembar yang berisikan suatu tulisan singkat.
Aku terpesona,kepada seorang gadis yang duduk di samping ku
Matanya indah,alisnya tebal aromanya wangi sehingga dapat menggetarkan hati ku,terlebih lagi
Dengan balutan kain suci yang telah membalut mahkotanya dan hal itulah
Yang membuatnya semakin terlihat sangat anggun,hati siapa yang tak
Tergoyahkan akan keindahan hati dan kecantikan jiwanya.sungguh hati ku
Kini telah terpanah oleh keindahan parasnya.
   Dalam kesetika ungkapan tersebut pun membuat hatiku bergetar kencang dan luluh olehnya hingga membuat ku terheran dengan sosok pemuda tadi.dan tak lama kemudian aku pun telah sampai di pesantren ,sesampainya aku pun langsung menuju kamar umi dan laporan agar mereka tak menghawatirkan kudan supaya aku tak terkena hukuman.ketika aku keluar dari rumah umi aku pun terheran karna melihat kawan-kawan ku yang sedang berjalan buru-buru.
‘’hai vik,mau kemana kok buru-buru gitu?tanya ku dengan penuh keheranan.’’laila kamu dah pulang,jadi begini gus hanif yang dari kairo itu sudah kembali ke sini ,jadi sekarang kami di minta untuk menyambut nya.dan apa kamu mau ikut nih?ajaknya dengan menggandeng ku.’’tidak lah aku capek nih!’’tolak ku ‘’ya udah istirahat dulu sana,tapi jangan lupa oleh-olehnya ‘’ujarnya sambil becanda.iya iya nanti deh ‘’<sahut ku sambil pergi ke kamar>.
Setibanya didepan kamar aku kan langsung masuk dan beristirahat di kamar suasananya sunyi  membuat teringat akan kejadian di stasiun,rasanya aku mulai penasaran dengan pemuda tadi.apakah ini yang di namakan sebuah cinta?ataukah hanya sebuah perasaan kebetulan saja.dan sungguh hal ini telah membuat ku terhipnotis olehnya’’.tanya ku dalam hati.hingga akhirnya aku pun terlelap dari tidur ,belum lama aku tidur aku pun terbangun di karenakan suara berisik yang berasal dari para santri putri karna asyik sedang bercerita tentang kedatangan gus hanif.’’eh…..gimana vik udah ketemu gus hanif belum nih!’’sindir vina sambil senyum.’’udah dong vin ternyata gus hanif tambah ganteng aja ya !’’gombalnya.‘’eh…….vika inget lo kamu udah ada yang punya,iya kan!’’seru ku sambil mendorong nya.’’ia aku tau laila lagi pula gus hanif gak mungkin kan kalau suka sama aku.’’jawab nya dengan menunduk malu. “ o…. iya aku mau beli peralatan mandi kamu mau ikut gak!”ajak ku.
Tanpa tunggu lama vika pun langsung menarik tangan ku dan berkata “ayo’’.akhirnya kami pun berjalan menuju koprasi,namun ketika di pertengahan jalan aku pun melihat kembali sosok pemuda tadi tiba-tiba hati ku bergetar kencang kembali.’’kamu kenapa laila? “ tanyanya pada ku.aku pun terheran dan memjawab’’itu siapa vika apa itu anak ustad . “iya kenapa emangnya?’’tanya vika padaku . “ gak papa kok yaudah ayo ke koprasi,sebelum nanti tutup.’’ajak ku sambil menggandengnya.
Setibanya di koprasi vika pun langsung membeli peralatan kami,namun di      pertengahan jalan gus hanif pun langsung datang dan menyapa ku.     
“assalamualaikum ukhty.’’sapanya dengan nada lembut.
            “waalaikumsalam akhi”…….
  Jawab ku dengan tertunduk malu.lalu sang pemuda itu berkata “akhirnya pertemuan ini mempertemukan kita kembali ya”.namun aku tidak bisa menjawab pertanyaanya tetapi pemuda itu masih bisa bertanya. “kenapa wajah mu tampak sekali dan tingkah laku mu seakan-akan ingin menjauh dari ku?”
            Namun tiba bel pun berbunyi dan kami pun harus bergegas untuk kembali ke pesantren.dan setiba nya di majelis aku merasa heran karna yang menggantikan ustad yaitu gus hanif sendiri dan hal itu membuat ku tidak konsen mengaji.
    “Telah lama aku memendam rasa yang kini telah terobati dengan hadirnya seorang lelaki impian dalam hidup ku,tuhan….aku tak mengerti maksud mu,kau pertemukan ku dan dia dengan rasa rindu yang kini telah membelenggu dalam hati. Tuhan….jika memang ialah yang ternbaik untuk ku maka persatukan kami jika bukan maka jauhkan dia dari ku”. Keluh ku dalam hati
Tak terasa waktu mengaji ku sudah selesai, setibanya di asrama aku pun memutuskan untuk menceritakan kepada sahabat ku vika, dan dia pun memberikan solusinya.
          Pagi pukul 08.30 wib aku pun memutuskan untuk melancarkan hafalan qur’an ku tiba-tiba tak di sangka gus hanif pun datang dan mengungkapkan isi hati nya yang begitu tulus. “ Laila namamu sungguh indah, begitu pula dengan hatimu dan jiwamu hal itu lah yang membuat ku menginginkan mu menjadi pendamping hidup ku!”   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar